Jumat, 03 Desember 2010

Belajar banyak Hal dari pengaLaman hidup seorang Kakek

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Tulisan PertamaQ diblog ini saya susun sebaik-baiknya demi membuatnya bermanfaat unuk teman-teman bogger.

ini pelajaran saya petik dari seorang kakek berumur kuranglebih setengah abad. perjalanan menuju Makassar. simpLe tapi sangat menarik untuk disimak. penyampaiannya hanya berupa cerita. hingga buat saya tdk mengatuk dalam p'jalanan.

SEDEKAH DAN ZAKAT (harta)
  • manusia yang menjaga sedekahnya n zakatnya akan dimudahkan rezekinya oleh Allah swt.
tapi apakah sama sedekah n zakat itu sama??? jawabannya tidak sebab  orang yang rutin sedekah itu adalah kemauan yang datang dari dalam diri manusia tanpa harus melihat apa latar belakangnya. manusia yang sedekah sama dengan menyumbang baik itu berupa fikiran, uang, benda maupun tenaga. sedangkan zakat merupakan potongan 2,5% dari harta yang kita punya. berarti itu sudah merupakan ketentuan yang musti dan harus agar Allah memudahkan dalam mendapatkan rezeki selanjutnya.

Alkisah Rajin sedekah tapi tdk pernah zakat (harta atau mall)
seorang pedagang buah yang awalnya mendapat keuntugan yang lebih dari yang diharapkan langsung mengucap syukur pada Allah swt. atas rezekinya dan tanpa ragu sang pedagang menyumbangkan atau mensedekahkan sebagian untung yang didapatkan 2-5 bulan pertama usaha. namun dalam usaha selanjutnya keuntungan yang didapat sudah menurun bahkan seadanya. pedagangpun sering sakit-sakitan sehingga usahanya sering ditinggal dan setiap keuntungan hanya dipakai berobat. suatu ketika sang pedagang diberi nasihat oleh sang kakek bahwa. harta yang dikomsumsi sedangkan bukan milik akan menjadi menyiksa kita sendiri. dalam harta kita terdapat hak orang laen. maksudnya seperti ini, (tutur kakek) sediap keuntungan bersih(setelah dapat potongan pengeluaran dalam menjalankan usaha) yang didapat terdapat hak orang lain sebesar 2,5%. maka kumpullah dan niat zakatkanlah. 100ribu keuntugan hanya disedekahkan Rp. 2.500 sangat minim dari hasil. jadi jangan takut n ragu dalam sedekah. niscahya akan jadi pelancar rejeki usaha selanjutnya. akhirnya nasihat kakek dilaksanakan. setiap keuntungan bersih yang didapat saat itu juga pedagang itu mensedekahkan 2,5% setiap bulannya kepada orang yang betul-bettul membutuhkan. dan pedagang tidak lupa memberi sedekah setiap keuntungan dirasa longgar dalam menutupi kehidupannya. dan atas kehendak Allah swt. usaha jadi lancar dan tidak sakit-sakitan lagi.
harta yang tidak menhasilkan tidak dikenakan wajib zakat seperti kebun/ tanah tandus, tapi untuk kendaraan yang dicicil setelah selesai cicilan maka hargakan kendaraan itu dan wajib dikenakan zakat 2,5% dari harga kendaraan itu. dan setiap keuntungan bersih yang didapat dari kendaraan itu juga dikenakan 2,5%.
subuhanallah (Allahuakkbar) banr-benar Allah maha besar !!!!
dari kakek itu saya begitu banyak dapt cerita mengenai ini salah satunya tentang pedagang diatas....

TIMBULNYA PENYAKIT


kakek menuturkan penyakit itu ada dua macam:
penyakit rohani dan penyakit jasmani


  • penyakit rohani adalah penyakit yang ditimbulkan dari sikap kita seperti iri hati, dengki, sombong, dll
misalnya,, sakit kepala gara-gara memikirkan tetangga punya motor baru, struk karena sombong karena makan daging trus dan lain-lain.
  • penyakit jasmani adalah penyakit yang ditimbulkan karena tidak seimbangnya usur-unsur dalam tubuh manusia.
maka aturlah pola makan. sebab nabi sangat sedikit makannya dan sholatnya sangat banyak. sedangkan ummatnya sedidik-sedikit makan dan solatnya yang fardu saja untung kalau terlakssana. ikutilah ajaran Rasulullah saw.


NAIK HAJI
kakek menuturkan

naik haji yang perlu adalah niat yang baik. asal uda niat biar uang 100 ribu dipakai untuk megawali mengumpulkan harta akan dimudahkan Allah swt. selanjutnya.
naik haji berarti mampu pergi, mampu setelah datang dan mampu membawa pulang. tidak perlu dipaksakan karena Allah swt. punya rencana tersendiri untuk kita. tapi bagaimana kita memperbaiki niat untuk ke rumah Allah. amiiin

Alhamdulillah terimahkasih banyak ya Allah atas pertemuan malam itu dengan kakek (pua')  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar